Ada beberapa murid yang sekalipun adalah pembuat onar di masa mudanya,
terus berlatih karate sampai sekarang. Karena mereka juga tumbuh secara
emosional, saat mereka bertemu seseorang yang sudah bertahun-tahun tidak
dilihatnya, mereka sering menyapa dengan perkataan seperti, “Kau dulu
benar-benar anak yang payah. Bagaimana bisa kau sekarang tumbuh menjadi
orang yang hebat?” Ini adalah hal yang sangat baik. Sepanjang
pengalamanku – dan tidak hanya selama mengajar karate langsung di dojo,
tapi juga dalam perjalananku ketika mengajar di banyak negara – belum
pernah kulihat anak-anak muda di sekitarku yang berlatih karate berubah
menjadi tidak baik.
Diantara murid-muridku yang sudah dewasa, ada beberapa yang hanya bisa
sesekali datang ke dojo karena jadwal kerja mereka yang sibuk. Mereka
menghargai karate karena memberikan mereka kemampuan untuk bertahan pada
situasi yang paling sulit sekalipun. Banyak dari mereka juga
memberitahuku jika mereka bisa mengelola hubungan dengan orang lain
secara lebih mudah. Atau bahkan ketika menghadapi banyak masalah
sekaligus, mereka bisa mengatasinya tanpa panik......Click disini untuk selanjunya
=========================================================================
Artikel ini diterjemahkan dari buku “Black
Belt Karate – The Intensive Course” yang ditulis oleh Hirokazu Kanazawa
dengan judul aslinya”The Ability to Read Your Opponent’s Mind”. Editing
dan alih bahasa oleh Bachtiar Effendi.
Sumber : http://indoshotokan.blogspot.co.id