Teks Berjalan

KELUARGA BESAR INKAI KOTA BONTANG

Minggu, 24 April 2016

KARATE BAGI SEMUA ORANG

Salah satu kelebihan yang menonjol dari karate adalah dapat dilakukan oleh siapapun, tua, muda, kuat, lemah, laki-laki atau perempuan. Lebih jauh, seseorang bahkan tidak perlu lawan untuk tujuan berlatih. Seiring dengan meningkatnya proses belajar, tentu saja, seorang lawan dibutuhkan untuk berlatih tanding (kumite) dan bertanding bebas (jiyu kumite). Tapi lawan yang sebenarnya untuk permulaan tidaklah diperlukan.

Hal yang sama berlaku untuk pakaian/kostum khusus. Bahkan sebuah dojo sebenarnya tidak dibutuhkan. Seseorang dapat berlatih di halaman rumahnya. Tentu saja, mereka yang bertujuan menguasai bermacam-macam kata harus melakukannya di dojo yang sesuai. Tapi bagi mereka yang ingin tetap sehat, melatih pikiran dan jiwanya, maka berlatih karate sendiri adalah sudah cukup.
   
Karena beragam alasan inilah, maka kita hari ini dapat melihat lebih banyak wanita berlatih karate daripada sebelumnya. Kupikir ini sama-sama menguntungkan baik untuk para wanita dan karate-do itu sendiri. Tapi jika ada mahasiswi yang berlatih karate menyembunyikannya (admin: dari masyarakat), kupikir kita yang bertanggung jawab atas pemberitaan itu juga mesti bertanggung jawab atas gagasan bahwa karate hanya boleh dikerjakan kaum pria.

Tetapi walau masyarakat berpikir buruk tentang wanita yang memilih belajar karate, para wanita itu sendiri – seperti halnya pria – menemukan karate sebagai hal yang menarik. Menurutku ada satu sebabnya, yaitu karate mempunyai gerakan yang anggun, tapi tidak seperti yang digunakan dalam berbagai tarian.

Di televisi sekarang kita bisa melihat apa yang disebut sebagai “senam kecantikan” untuk wanita. Dan menyaksikan acara itu, aku sempat berpikir betapa efektifnya kata karate kita untuk tujuan itu. Apalagi sejak gerakan kata bisa dikerjakan dimana saja.

Sering aku ditanya, apakah seorang wanita yang belajar karate tidak akan mendominasi suaminya setelah menikah. Kenyataannya justru sebaliknya. Aku akan mengatakan bahwa seorang istri yang sudah terlatih dalam karate justru akan berusaha mematuhi suaminya. Ini karena karate dimulai dan diakhiri dengan sopan santun. Seorang istri yang sudah mengikuti karate-do tidak akan bermimpi mencoba menang dari suaminya.

Kita tahu betul jika karate dapat memperbaiki kondisi para gadis dan wanita muda. Begitu banyak orang tua yang membawa anak mereka padaku untuk diajari karate. Di banyak kesempatan, aku menerima anak-anak perempuan yang lemah fisiknya sebagai murid dan melihat mereka pulih dari sakitnya setelah kira-kira enam bulan latihan. Tapi karate tampaknya begitu bermanfaat, hingga tidak ada keinginan dari mereka untuk berhenti.  

Ada juga fakta tak terbantahkan bahwa seorang wanita dengan beberapa pengetahuan karate dapat membela diri melawan penyerang yang lebih kuat. Namun demikian, pada titik ini aku ingin menegaskan bahwa karate bukanlah – dan tidak akan pernah – sebagai bentuk pertahanan diri yang brutal.

Sebaliknya, siapapun yang benar-benar telah menguasai karate akan menjaga dirinya dengan tidak menjerumuskan diri ke tempat-tempat berbahaya yang memaksanya menggunakan seni tersebut. Sama seperti pria terlatih karate yang menghindari kekerasan, begitu juga dengan wanita yang tidak akan menempatkan dirinya dalam situasi dimana dia harus mengatasi penyerangnya.

Satu hal yang sering kukatakan pada murid-muridku yang masih muda seringkali membuat mereka kebingungan, “Kalian tidak boleh menjadi kuat, namun menjadi yang lemah.” Mereka lalu bertanya apa arti perkataanku, karena alasan mereka memilih karate adalah untuk menjadi kuat. Mereka berkata sangat sulit berlatih untuk menjadi lemah.

Aku mengulang kembali bahwa apa yang kukatakan memang benar-benar sulit dipahami. “Aku ingin kalian menemukan jawabannya dalam diri kalian masing-masing. Dan aku berjanji pada saatnya nanti kalian benar-benar akan mengerti apa yang kumaksud.”

Aku percaya hal itu akan terjadi. Aku yakin jika semua anak muda berlatih karate sepenuh hati dan jiwanya, mereka kelak akan memahami kata-kataku. Dia yang mengetahui kelemahan dirinya sendiri, akan mampu mengendalikan diri dalam berbagai situasi. Hanya mereka yang benar-benar lemahlah yang sanggup mencapai keberanian yang sejati. Tentu saja, orang yang benar-benar pandai karate lewat latihan harus senantiasa memperbaiki tekniknya demi mengetahui kelemahan dirinya sendiri.


(Artikel ini berjudul asli “Karate for Everyone” dari buku “Karate-do My Way of Life” yang ditulis Gichin Funakoshi. Editing dan alih bahasa oleh Bachtiar Effendi.)
Sumber artikel dari http://indoshotokan.blogspot.co.id

Sulsel Terpilih sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Karate Asia

Sulsel Terpilih sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Karate Asia 
Metrotvnews.com, Makassar: Provinsi Sulawesi Selatan ditunjuk sebagai penyelenggara kejuaraan karate se-Asia yang bertajuk Asian Karate-do Federation (AKF). Event akbar itu direncanakan berlangsung di Celebes Convention Centre (CCC) pada 21-27 November 2016.

"Pada rapat tahun lalu, presiden AKF asal Jepang menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah. Selanjutnya ketua Forki menunjuk Sulsel sebagai penyelenggara kejuaraan karate Asia 2016," kata Ketua Bidang Usaha dan Pendanaan Forki Sulsel, Ruslan Abu di Makassar, Ruslan menjelaskan, presiden AKF dan sejumlah pengurus lain akan berkunjung ke Makassar pada 21 Maret mendatang. Tujuan kedatangan mereka dilakukan untuk memantau kesiapan sarana dan prasarana lokasi penyelenggaraan, yakni Gedung CCC Makassar.......Click disini untuk selanjutnya


Selasa, 05 April 2016

HASIL SELEKSI CABOR KARATE OLIMPIADE OLAHRAGA NASIONAL (O2SN) X KOTA BONTANG





Seleksi Olimpiade Olahraga Nasional X SD dan SMP Cabor Karate tingkat kota Bontang dilaksanakan pada:

Tanggal           : 3 April 2014
Tempat            : Aula SMP YPVDP Bontang, Kompleks PT Badak LNG Bontang.


SD
Adapun jumlah peserta sebanyak 31 siswa terdiri dari 18 orang putra dan 13 orang putri dari seluruh SD yang ada di kota Bontang. 

1.      Kata Perorangan Putra
JUARA
NAMA
SEKOLAH
I
MA’RUF AMIN ABDULLAH
SD YPVDP BONTANG
II
ALIF RAHMAN FAJRI
SD I YPK BONTANG
III
MUHAMMAD DHIYA THUFAILAH T
SD YPVDP BONTANG

2.      Kumite Perorangan Putra
JUARA
NAMA
SEKOLAH
I
MUHAMMAD ZAFIR UMAR
SDN 007 BONTANG UTARA
II
MA’RUF AMIN ABDULLAH
SD YPVDP BONTANG
III
ALDO DWI SYAHPUTRA
SDN 004 BONTANG UTARA

3.      Kata Perorangan Putri
JUARA
NAMA
SEKOLAH
I
TSABITAH ALFIYYAH M.R.K
SDIT CAHAYA FIKRI
II
NURUL IZZAH
SDN 003 BONTANG SELATAN
III
SYIFA AULIA ZAHRA
SD ALAM BAITURRAHMAN

4.      Kumite Perorangan Putri
JUARA
NAMA
SEKOLAH
I
MAIYASHI APRILYANI
SD KREATIF MUHAMADIAH
II
TRIVANDYA YORTUVANDA
SDN 003 BONTANG SELATAN
III
SALWA SYAFIQA
SDN 003 BONTANG SELATAN



SMP
Adapun jumlah peserta sebanyak 19 siswa terdiri dari 12 orang putra dan 7 orang putri dari seluruh SMP yang ada di kota Bontang. 

1.      Kata Perorangan Putra
JUARA
NAMA
SEKOLAH
I
ADIL ANANTA SULTAN
SMP YKPP BONTANG
II
MUHAMMAD ASYARIE FAUZIE M
SMP YPVDP BONTANG
III
AHNAF NAUFAL
SMP YPVDP BONTANG

2.      Kumite Perorangan Putra
JUARA
NAMA
SEKOLAH
I
DHEVAN SERGI C M
SMP TUNAS INTI
II
AHNAF NAUFAL
SMP YPVDP BONTANG
III
ADIL ANANTA SULTAN
SMP YKPP BONTANG

3.      Kata Perorangan Putri
JUARA
NAMA
SEKOLAH
I
WIDI RAIHANNISA
SMPIT DARUL HIKMAH BOARDING SCHOOL
II
ARSY APRILIA MID
SMPN 5 BONTANG
III
MAHARANI ADHA
SMPN 2 BONTANG

4.      Kumite Perorangan Putri
JUARA
NAMA
SEKOLAH
I
WIDI RAIHANNISA
SMPIT DARUL HIKMAH BOARDING SCHOOL
II
MAHARANI ADHA
SMPN 2 BONTANG
III
ARSY APRILIA MID
SMPN 5 BONTANG



(Sumber informasi Bpk. Warsino-SMA YPVDP)