Teks Berjalan

KELUARGA BESAR INKAI KOTA BONTANG

Rabu, 28 Desember 2016

BASSAI DAI

MENEMBUS BENTENG

Bagi Anda yang yang fokus berlatih kata tentu tidak asing Bassai Dai. Kata ini mempunyai banyak versi dan empat besar aliran karate di Jepang – Shoto, Wado, Goju, Shito – mempunyai versi yang berbeda satu sama lain. Berdasarkan huruf kanjinya kata ini mempunyai makna menembus benteng, namun ada juga yang mengartikan mengalahkan lawan dengan mencari titik lemahnya. Mengapa bahasan kali ini mengambil Bassai Dai, tidak mengambil kata lain yang punya tingkatan kesulitan lebih tinggi ? Ternyata, Bassai Dai adalah kata yang mempunyai nilai historis yang unik.

Bassai Dai nama aslinya adalah Passai. Sedangkan asalnya kata ini tidak begitu jelas. Sama sulitnya dengan mencari tahu kebenaran sejarah dari karate itu sendiri yang pada akhirnya kita harus percaya pada cerita dan legenda. Namun ada beberapa teori yang menyatakan bahwa Bassai Dai bersumber dari kungfu Cina Tinju Singa (begitu kira-kira dalam bahasa Indonesia) yang terlihat dari teknik tangan terbuka dan teknik menjejak lantai. 
Sementara sumber lain menyatakan kata ini berasal dari kungfu Cina Tinju Macan Tutul yang tampak dari gerakan awal kata ini yaitu serangan dengan kuda-kuda menyilang. Nama singa dan macan tutul sendiri dalam dialek Mandarin adalah “Baoshi”, sementara dalam dialek Fuzhou diucapkan “Baasai”, sedang dalam dialek Quanzhou diucapkan dengan “Pausai”.
Di Okinawa sendiri perubahan dari Passai ini terlihat dari versi yang diperkenalkan oleh Sokon Matsumura – yang dipercaya sebagai tokoh sentral dari semua aliran karate saat ini, sekaligus yang memperkenalkan kata ini dengan Passai – dengan Oyadomori no Passai (setelah ahli karate Kokan Oyadomari memberi nama kata ini) dengan versi modifikasi yang diperkenalkan oleh Itosu yang juga guru dari Funakoshi ketika memperkenalkan karate ke sekolah-sekolah umum.
Versi Masumura terlihat begitu kental dengan teknik Cina sementara milik Oyadomari telah “diOkinawakan”, sedang milik Itosu adalah modifikasi dari keduanya. Termasuk munculnya Bassai Sho yang (diduga) merupakan hasil modifikasi Itosu. Saat membawa karate ke Jepang Gichin Funakoshi juga mengajarkan Bassai Dai dan Sho.
Orang-orang Okinawa sendiri tidak mempunyai definisi yang pasti dari Passai. Di kemudian hari saat Funakoshi mengubah nama kata Shotokan sebagai bentuk modernisasi karate, barulah kata ini mempunyai arti nama yang jelas berdasarkan huruf kanjinya. Makna “benteng” dan “menyingkirkan penghalang” muncul dari huruf kanji Bassai. Namun begitu secara keseluruhan, bentuk kata Bassai milik Shotokan tidak menunjukkan hubungan langsung dengan bentuk aslinya.
Fakta unik, tiga pukulan yama tsuki sebelum akhir kata ini membentuk mirip huruf kanji “gunung”. Hal ini sebenarnya biasa saja mengingat kata Shotokan yang lain seperti Hangetsu dan Jitte juga memuat posisi tubuh yang membentuk huruf kanji ini. Dan kata Shotokan jika diteliti lebih jauh dari embusennya membentuk huruf kanji juga. Contoh lain adalah Jion yang jika dilihat membentuk huruf kanji Budha. Dan memang Jion ada yang mengartikan nama biksu Budha atau nama kuil Budha (Bahkan di Jepang juga festival dengan nama Jion).
Shotokan saat ini melatih dua versi yaitu Dai dan Sho. Versi Bassai Sho lebih pendek dari versi Dai. Itosu memodifikasi kata Passai dan menghasilkan versi Sho. Yang lebih membingungkan lagi bahkan Bassai Sho ditulis sama dengan huruf Cina Ba Ji Xiao yang merupakan bagian dari Ba Ji Da (dari aliran kungfu Ba Ji Ch’uan). Jadi mungkinkan kedua kata ini sejak awalnya sudah berpasangan, dan bukan Itosu yang memodifikasinya ? tampaknya akan tetap menjadi misteri. 

Sumber : http://indoshotokan.blogspot.co.id (Indoshotokan)

HANGETSU

SEPERTI BULAN SEPARUH

Anda pernah berlatih Hangetsu ? Kata ini dalam Shotokan tampaknya tidak begitu populer dibandingkan kata yang lain. Paling tidak (hingga saat ini) kecuali saat latihan di dojo, sangat jarang dari praktisi Shotokan yang menampilkannya dalam turnamen. Namun Hangetsu bisa dibilang kata yang cukup unik baik dari sisi historis maupun tekniknya.

Hangetsu adalah salah satu dari 15 kata yang dibawa oleh Gichin Funakoshi saat memperkenalkan karate ke Jepang. Hangetsu adalah kata yang sangat tua bahkan ketika di Okinawa. Nama Hangetsu sendiri berarti bulan separuh, dimana nama ini berasal dari dua huruf kanji yang membentuknya. Huruf kanji “han” berarti setengah atau separuh sedangkan huruf kanji “getsu” berarti bulan.......Selanjutnya


 

Selasa, 27 Desember 2016

SUSUNAN PENGURUS PUSAT INKAI Periode 2014-2018

 
 
 
 

 

Jend. TNI (Purn) Luhut B. Panjaitan


Jend. TNI (Purn) Luhut B. Panjaitan

Adalah perintis utama Karate-Do di Kopassus TNI-AD. Untuk memperdalam ilmu karate khususnya di Kopassus, beliau mengirim karate-ka Kopassus berlatih di Japan Karate Association (JKA) di Jepang selama 1 tahun, dan karateka-karateka tersebut kini rata-rata telah menyandang DAN VI INKAI. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB. FORKI selama 2 periode 2002 – 2009 dan telah berhasil membina para atlet prestasi di berbagai event Internasional antara lain tim platnas Sea Games 2005 di Cebu, Filipina sebagai juara umum. Dalam sejarah karateka Donni Dharmawan masuk peringkat tiga WKF 2006 di Tampere, Firlandia. Sepak terjang di dunia perkaratean, beliau  juga berhasil membina karateka  Bataliyon di jajaran Korem Madiun, Jawa Timur untuk mencapai DAN I dalam satu tahun dengan cara latihan terus menerus (intensif), biasanya membutuhkan empat tahun untuk mencapai peringkat DAN tersebut.

PERATURAN KATA DAN KUMITE WKF Ver.1.1.2017

Click gbr. diatas melihat peraturan WKF untuk Kata dan Kumite, versi 1.1.2017

Senin, 28 November 2016

UJIAN DAN NASIONAL KHUSUS INKAI 2016


Kepada
Yth. PARA KETUA
1. PENGURUS PROVINSI INKAI
2. AFFILIASI PUSAT INKAI
di Indonesia

1. Dasar,

a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga INKAI.

b. Kalender Kegiatan Dewan Guru INKAI tahun 2016 tentang Ujian Kenaikan Tingkat Sabuk Hitam (DAN) Nasional INKAI Khusus.

c. Surat Keputusan Dewan Guru INKAI nomor SKEP/08/DG.INKAI/XI/2016 tanggal 15 November 2016.

2. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka kami sampaikan dengan hormat kepada Pengurus Provinsi INKAI dan Pengurus Affiliasi Pusat INKAI Se-Indonesia bahwa kegiatan Ujian Kenaikan Tingkat Sabuk Hitam (DAN) Nasional Khusus INKAI tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Dewan Guru INKAI akan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Minggu, 18 Desember 2016
Waktu : 09.00 – 17.00 WIB
Tempat : Sekretariat & Honbu Dojo INKAI
Jl. Jenderal Urip Sumoharjo No. 17, Jatinegara
Jakarta Timur 13310.

3. Kepada Penpgrov dan Affiliasi Pusat INKAI Se-Indonesia agar mensosialisasikan dan mengirimkan anggotanya pada kegiatan tersebut diwilayahnya masing-masing.

4. Adapun persyaratan kegiatan terlampir.

5. Demikian untuk menjadi maklum, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

PENGURUS PUSAT 
INSTITUT KARATE-DO INDONESIA



Selasa, 01 November 2016

Indonesia National Karate Team


indonesianationalkarate
click pada gambar diatas untuk melihat Team Nasional Karate
Indonesia National Karate Team
@indonesianationalkarate

Sisilia Babak Perebutan Medali Perunggu Kata Putri Kejuaraan Dunia


Saturday INDONESIA will be in Final Bronze match with Italy 🇮🇩🏆
Pray for Sisilia Ora @orasisilia .
.
#roadtoasiangames2018 
Karateka Indonesia Sisilia Ora Agustiani yang turun di senior kata perorangan  putri di Pol 2, babak pertama menang angka lawan Bechane Irene/Mozambiquw, skor 5-0. Bapak kedua Sisilia menang angka lawan karateka Van Lokven Samatha/Nederlads,  skor 3-2. Babak ketiga Sisilia menang angka lawan Bleul Jasmin/Germany dngan akang 3-2.  Di babak perebuatan juara pool 2. Sisisilia dikalahakan dengan angka 1-4, krateka  Sayed Sarah dari Egypt. Kejuaraan dunia karate “23th WKF World Senior Championships. Berlangsung October 26-30, 2016 Linz, AUSTRIA”.......Selanjutnya

Kamis, 20 Oktober 2016

Proposal Seleksi BIMP-EAGA Th.2016 Cabor Karate

Related image 


TEHNIK MEMATAHKAN BENDA KERAS (TAMESHIWARI)



Teknik meremuk/mematahkan/menghancurkan benda/objek keras hanya merupakan salah satu bagian kecil dari Latihan Karate, dimana dalam teknik ini sebenarnya merupakan peragaan kecepatan dan tenaga yang dapat dicapai oleh tubuh lewat serangkaian proses latihan yang panjang dan melelahkan.
Seorang Karateka harus mampu memusatkan dan membangkitkan segala kekuatannya terhadap objek yang akan diremukkannya. Bila muncul keraguan dalam dirinya akan kemampuan meremukkan benda tersebut, bahkan sebelum dia melakukan pukulan, maka keraguan yang muncul tersebut mau tidak mau, suka tidak suka  akan mengurangi kekuatannya dalam memukul, dan kalau sudah begitu tentunya objek yang akan dijadikan sasaran memukul pastinya tidak akan remuk. Pada prinsipnya bisa tidaknya objek tersebut remuk atau hancur, itu tergantung dari pemusatan  dari pikiran kita. Takut akan sakit biasanya membuat siswa ragu-ragu, dan dengan demikian mengurangi tenaga dan kecepatannya. Siswa harus dapat membangkitkan dan mengembangkan kepercayaan diri sendiri dan mampu mengatasi ketakutan psikologis tersebut. Ia harus menyadari bahwa  ia harus mempertaruhkan tenaga dan mental yang amat besar , kebulatan tekad dan latihan pemusatan yang dinamis yang merupakan kunci dari latihan-latihan meremukkan atau mematahkan benda-benda keras.
Untuk meremukkan atau mematahkanbenda-benda keras , diperlukan prinsip-prinsip sebagai berikut:......Selanjautnya
 
 

PENGETAHUAN DASAR KARATE DI DOJO

Pemahaman dan Pengetahuan Dasar Karate di Dojo, Hal-hal penting  yang harus diketahui Karateka selama di Dojo.



Pengelompokan Karateka dalam berbagai level ditujukan agar dapat  mendorong para murid untuk berlatih dan menghindari kejenuhan dalam latihan. Pengelompokan tingkat Karateka tersebut umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:



a.   Tingkat Kyu atau pemula ,mereka disebut Mudansha dan umumnya level ini dimulai dari bilangan besar (10 / 9) ke kecil (1/ 1) sebagai pembeda yang mengacu pada tingkat penguasaan akan substansi teknik dasar perguruannya. Penggunaan ikat pinggang dengan berbagai warna yang diadopsi oleh Gichin Funakoshi dari sistem Judō oleh Jigoro Kano lazim digunakan sampai saat ini sebagai pembeda tingkat, dan biasanya umumdimulai dengan warna putih bagi Kohai yang baru memulai  latihan.



b.    Tingkat Dan atau lanjutan / mahir , mereka disebut Yudansha  dan umumnya level ini di Shotokan dimulai dari bilangan kecil   ( 1 ) ke besar ( 9 / 10 ) sebagai pembeda yang lebih mengacu pada tingkat penguasaan jiwa lewat pemahaman teknik    berdasarkan substansi filosofi perguruannya.Warna ikat  pinggang yang paling umum dipakai adalah hitam (meskipun pada  beberapa ryu / aliran ada beberapa variasi warna yang dilakukan).Khusus  Yudansha ada banyak istilah yang lebih spesifik dalam hal  penyebutan nama, yaitu :.....Selanjutnya

Kamis, 06 Oktober 2016

JALAN YANG DISEBUT DENGAN KARATE

 
Secara tradisional, seni bela diri (dalam Bahasa Jepang disebut budo) di Jepang sebagaimana tempat kelahirannya di Okinawa, dibuat sebagai cara untuk memperkuat dan membangun tubuh dan pikiran. Dari sana, karate mulai berkembang dan mendapat adopsi yang lebih luas. Dengan kata lain, seni bela diri Jepang dimulai dengan kata (bentuk) dan etika. Ambil saja contoh seni Jepang upacara minum teh dan merangkai bunga. Sementara tidak masalah minum teh atau merangkai bunga sesuka hatimu, lewat memperkenalkan dengan gaya dan etika yang sesuai, kedua seni ini di Jepang disebut dengan akhiran “do”, yang berarti arah atau jalan; sa-do (dibaca cara untuk minum teh) dan ka-do (cara untuk merangkai bunga).

Lewat kata dan etika, dua hal ini dikenal sebagai “sebuah jalan” (dalam karate). Sebuah jalan yang didalamnya diperlukan untuk memahami sifat manusia, merefleksikan diri sendiri dan membangun pikiran yang selaras dengan bumi lewat mencintai bunga-bunga, alam, dsb. Seni Jepang lain yang juga telah ditetapkan sebagai jalan adalah sho-do (cara menulis kaligrafi) dan ko-do (cara menyajikan wewangian).

Belajar seni-seni tersebut tanpa merangkul jalan yang menyertainya, belajar tanpa etika dan tata cara yang sesuai, akan menghasilkan karakter yang miskin pengetahuan. Atas dasar inilah Master Gichin Funakoshi dianggap sebagai Bapak Karate Moderen, sebagai orang yang menambahkan akhiran “do” pada karate hingga menjadi kata karate-do.

Sementara banyak atlet olah raga yang dianugerahi fisik yang kuat, karakter sebagian dari mereka masih dipertanyakan. Para atlet ini, diluar kekuatan fisiknya, tidak mematuhi pelatihan yang tepat yang sesuai dengan regulasi dan aturan olah raga mereka masing-masing. Mereka hanya berpikir untuk menang, untuk mengalahkan lawan mereka. Hanya karena satu tujuan ini dalam pikiran mereka, mereka mengesampingkan berlatih yang benar. Secara fisik mereka memang semakin kuat, sementara secara emosi mereka tidak berkembang. Keadaan seperti itu sangat berbahaya....click disini untuk baca selanjutnya

 

IKKEN HISSATSU

 
Anda pernah mendengar istilah “ikken hissatsu” ? Bagi praktisi Shotokan tentu tidak asing dengan istilah ini. Ikken Hissatsu adalah salah satu dari sekian banyak filosofi Shotokan yang berkaitan dengan pertarungan (combat oriented). “Ikken” berarti tunggal, sedang “hissatsu” berarti serangan. Ikken Hissatsu berarti bertujuan membunuh dengan satu serangan. Dalam literatur lain istilah ini ada yang menyebut dengan “ippon ieatsu”. Banyak yang salah kaprah dengan dengan istilah ikken hissatsu ini. Sebagian praktisi karate menganggap bahwa membunuh lawan diperbolehkan. Tentu saja ini salah besar.
Meski terdengar seram, makna hakiki dari ikken hissatsu tidak sesimpel itu. Untuk memahami istilah ini Anda cukup membayangkan sedang dikepung oleh lawan lebih dari satu. Masing-masing dari lawan memegang senjata yang siap memotong leher Anda kapan saja. Masing-masing mempunyai teknik yang Anda sendiri tidak mengetahui. Singkatnya, Anda dalam posisi yang terjepit. Bagaimana Anda akan menghadapi situasi yang serba sulit ini ?. Dalam kondisi seperti inilah konsep ikken hissatsu benar-benar diperlukan......Click disini untuk selanjutnya